Custom Search

KONSEP FISIKA

belajar sains fisika jika kita pikir, kebiasaan buruk selalu anda banyangkan. ah fisika itu sulit, rumit, banyak rumusnya. jauhkan pandangan kalian seperti itu. yakin jika kita ingin belajar sesuatu sesulit apapun itu, kita pasti bisa. tentunya dengan belajar, latihan, dan pengalaman. belajar fisika mempunyai konsep yang mudah dimngerti. konsep-konsep itu, terlihat dialam sekitar kita. kita sebennarnya mempelajari alam ini yaitu bumi. 
katakanlah kalian berada di suatu tempat misalnya di kamar. disana terdapat meja belajar, tempat tidur, atau barang kesukaan kalian. tanpa pikir panjang kalian ingin mendorong meja itu untuk dipindahkan. tanpa sadar kita akan menemui konsep gaya, perpindahan, jarak, dan waktu. kita mendorong meja sudah melakukan gaya dan melakukan perpindahan, saat meja berpindah dari satu tempat ketempat lainnya kalian sudah menempuh jarak tertentu dan tentu dibarengi dengan waktu tempuhnya. yah mudah bukan? jadi apa itu sulit? 

Bayangkan Anda berada di pinggir jalan lurus dan panjang. Posisi Anda saat itu di A.
Gambar 1.1: Posisi benda dalam sumbu koordinat
Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C, Anda membalik dan kembali berjalan lalu berhenti di B.
Pada peristiwa di atas, berapa jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula perpindahan Anda? Samakah pengertian jarak dengan perpindahan?
Dalam kehidupan sehari-hari kata jarak dan perpindahan digunakan untuk arti yang sama. Dalam Fisika kedua kata itu memiliki arti yang berbeda. Namun sebelum kita membahas hal ini, kita pelajari dulu apa yang dimaksud dengan gerak.
Seorang anak laki-laki berdiri di pinggir jalan, tampak mobil bergerak ke kanan menjauhi anak tersebut. Anak tersebut melambaikan tangan.
Andaikan Anda berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan teman Anda. Dari waktu ke waktu teman Anda yang berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang mobil. Artinya posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan gerakan mobil menjauhi teman Anda itu.
Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu.
Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau pepohonan di pinggir jalan. Anda diam bila acuan yang diambil adalah mobil yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi Anda dan mobil tidak berubah.
Jadi, suatu benda dapat bergerak sekaligus diam tergantung acuan yang kita ambil. Dalam Fisika gerak bersifat relatif, bergantung pada acuan yang dipilih. Dengan mengingat hal ini, cobalah Anda cermati uraian di bawah ini.
Sebuah bola digulirkan pada sebuah bidang datar lurus. Posisi bola setiap saat diwakili oleh garis berskala yang disebut sumbu koordinat seperti pada gambar 1.3.
Andaikan ada 2 bola yang digulirkan dari O. Bola 1 digulirkan ke kanan dan berhenti di B. Bola 2 digulirkan ke kiri dan berhenti di C.
Anda lihat pada gambar 1.3, bahwa panjang lintasan yang ditempuh oleh kedua bola sama, yaitu sama-sama 4 satuan. Namun bila diperhatikan arah gerakannya, kedua bola berpindah posisi ke arah yang berlawanan. Bola 1 berpindah ke sebelah kanan O, sedangkan bola 2 ke sebelah kiri O.
Panjang lintasan yang ditempuh disebut jarak, sedangkan perpindahan diartikan sebagai perubahan posisi benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya.
Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal dan akhir benda itu. Jarak adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah vektor. Dua benda dapat saja menempuh jarak (= panjang lintasan) yang sama namun mengalami perpindahan yang berbeda seperti pada contoh ini. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa jarak merupakan besar perpindahan?
Bila kemudian ada bola 3 bergerak dari O ke kanan, sampai di D lalu membalik bergerak ke kiri melewati O lalu berhenti di E seperti pada gambar 4, bagaimanakah dengan jarak dan perpindahannya?
Jarak yang ditempuh bola adalah panjang lintasan ODE = OD + DE. Jadi s = 6 + 9 = 15 satuan
Perpindahan bola adalah OE (kedudukan awal bola di O, kedudukan akhirnya di E).
Jadi Ds = – 3 satuan.
Perhatikan tanda minus pada Ds. Hal itu menunjukkan arah perpindahan bola yaitu ke kiri dari titik acuan.
Perlu dicatat pula bahwa dalam contoh di atas perbedaan antara jarak dan perpindahan ditandai baik oleh ada atau tidaknya “arah”, tapi juga oleh “besar” kedua besaran itu (jarak = 15 satuan, perpindahan = 3 satuan).
Mungkinkah jarak yang ditempuh oleh suatu benda sama dengan besar perpindahannya?
Untuk benda yang bergerak ke satu arah tertentu, maka jarak yang ditempuh benda sama dengan besar perpindahannya. Misalnya bila benda bergerak lurus ke kanan sejauh 5 m, maka baik jarak maupun besar perpindahannya sama-sama 5 m.


Read more...

Nama Alat                  : Termometer -10oC sampai dengan 100oC
Merk/Type                 : -
Kode Inventaris         : FIS 11

KEGUNAAN ALAT
Untuk mengukur suhu suatu benda.
SPESIFIKASI ALAT
ü  Batas ukur untuk pengukuran -10oC sampai dengan -100oC.
ü  Ketelitian yang dimilki termometer ini dengan skala terkecil 1oC

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT UKUR NERACA OHAUS
I.         PRA PENGGUNAAN ALAT
Sebelum menggunakan termometer, pemakai harus memahami prosedur penggunaan secara benar. Berikut adalah langkah-langkah penggunaan termometer:
Pegang termometer dengan baik agar tidak jatuh, yaitu pegang pada bagian ujung atas 
1.    Bersihkan badan termometer dengan tisue agar skala dapat terbaca dengan jelas
2.    Pastikan termomter menunjukan skala pada skala suhu ruangan yaitu sekitar 26oC-27 oC
Jangan menyentuh ujung yang berwarana meraha karena akan mempengaruhi suhu yang terbaca oleh termometer sebelum melakukan pengukuran suatu zat atau benda 

I.         PENGGUNAAN ALAT
1.    Jika digunakan untuk mengukur suhu zat yang sedang dipanaskan sebaikanya digunakan penjepit kayu atau statif untuk memegang termometer.
1.    Jika digunakan untuk mengukur suhu zat yang sedang dipanaskan sebaikanya ujung termometer yang berwarnana merah tidak menyentuh dinding wadah zat.
2.    Untuk melakukana pengukuran atau saat mebaca skala untuk menetahui suhu zat yang diukur mata harus tegak lurus dengan termometer.
3.    Jika pengukuran telah selesai letakan termometer ditempat datar dan jauh dari sumber panas atau dingin agar termomter kembali ke suhu ruanga.
4.    Jika termometer telah kembali menunjukkan suhu ruangan, termometer siat untuk digunakan kembali untuk melakukan pengukuran suhu yang lain.
II.      PASCA PENGGUNAAN ALAT
1.      Bersihkan badan termometer dengan tisue sebelum disimpan.
2.      Masukan kemabali ke dalam kotak termometer.
3.      Simpanlah ditempat yang aman.
4.      Jangan menempatkan benda-benda lain di atas kotak termometer.
5.      Gunakan termometer sesuai dengan prosedur pemakaian yang benar




Read more...

SOP mikrometer sekrup

Nama Alat                  : Mikrometer Sekrup
Merk/Type                 :  Tricle brand
Kode Inventaris         : FIS 13



I.       Kegunaan Alat          
Ø                     Mengukur ketebalan suatu benda yang relatif tipis. Misalnya kertas, seng, dan karbon                   dengan batas ketelitian 0,01 mm.
II.    Spesifikasi Alat
Ø                            Mikrometer sekrup mempunyai dua macam skala skala tetap dan skala putar (Nonius)
Ø                           Skala tetap (skala utama), 
Skala tetap terbagi dalam satuan millimeter (mm). skala ini terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala yaitu skala atas dan skala bawah.
            Skala putar (nonius)
Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat digeser kedepan atau kebelakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser sebesar 0,5 mm. jadi, satu skala pada skala putar mempunyai ukuran:
1/50 x 0,5 = 0,01 mm. ukuran ini merupakan batas ketelitian mikrometer sekrup.
III. Spesifikasi Range (Jangkauan)
Mikrometer mempunyai spesifikasi yang bervariasi menurut jangkauan (RANGE) benda kerja yang dapat diukur. Spesifikasi range tersebut ada dikarenakan disainnya untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar sesuai besarnya ukuran benda kerja yang diukur. Ukuran spesifikasi Range Micrometer biasanya tertulis pada Tangkai Micrometer beserta spesifikasi ketelitiannya. Spesifikasi Range diartikan sebagai :
"Ukuran Minimal Dan Maksimal Benda Yang Dapat Diukur"
Spesifikasi
Range
Ukuran benda (mm)
Tulisan angka pada Skala Pengukuran
Minimal
Maksimal
0 ~ 25 mm
0
25
Dimulai dari angka 0 sampai 25
25 ~ 50 mm
25
50
Dimulai dari angka 25 sampai 50
50 ~ 75 mm
50
75
Dimulai dari angka 50 sampai 75
75 ~ 100 mm
75
100
Dimulai dari angka 75 sampai 100
100 ~ 125 mm
100
125
Dimulai dari angka 0 sampai 25

IV.  Komponen Penting Pada alat pengukuran mikrometer sekrup
1.      Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran, karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2.      Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
3.      Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4.       Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
5.      Sleeve
Tempat skala utama.
6.      Thimble
Tempat skala nonius berada
7.      Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.

Standar Operasi Prosedur
I.       Pra Penggunaan Alat
Sebelum digunakan untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada alat ukur micrometer sekrup yaitu sebagai berikut.
1.      Kalibrasi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, maka alat ukur harus dikalibrasi terlebih dulu sebelum digunakan untuk pengukuran. Kalibrasi pada Micrometer adalah sebagai berikut :
a.       Bersihkan alat ukur yang akan digunakan.
b.      Tempatkan Micrometer pada Ragum dengan menjepitnya pada bagian Tangkai Micrometer
c.       Ambil Batang Kalibrasi yang sesuai Range-nya dan tempelkan salah satu ujungnya pada Anvil. (Pada Micrometer dengan Spesifikasi Range 0 ~ 25 mm tidak menggunakan Batang Kalibrasi).
d.      Putar Thimble sehingga unjung Spindle mendekati ujung lainnya dari batang Kalibrasi.
e.       Putar Ratchet Stopper untuk mengencangkan Spindle hingga terdengar suara sebanyak 2 ~ 3 putaran. (Pastikan posisi Batang Kalibrasi sudah benar atau tidak miring).

  



Baca hasil kalibrasi. Hasil kalibrasi yang benar adalah :


a.       Skala Samping berhimpit dengan strip yang menunjukkan angka NOL (0) pada Skala Atas.
b.      Angka NOL (0) pada Skala Samping tepat segaris dengan garis tengah Sleeve.
Ø  Jika kondisi tersebut tidak tercapai, maka lakukan hal berikut :

a.       Kuncilah Spindel dengan Pengunci Spindle.
b.      Ambil Kunci Penyetel (Adjuster Clamp) yang disertakan pada alat ukur.
c.       Masukkan ujung Kunci Penyetel pada lubang yang terdapat pada Ratchet Stopper.
d.      Kendorkan Stopper sampai Thimble bebas.
e.       Luruskan strip angka 0 pada Skala Samping dengan Garis Tengah Sleeve.
f.       Kencangkan kembali Ratchet Stopper.
g.      Periksa kembali kalibrasi.
Ø  Alat ukur Micrometer siap untuk digunakan.

I.       Penggunaan Alat
1.    Pengukuran
Dalam pengukuran ini ketebalan suatu benda yang relatif tipis. Pengukuran ini umum yang dilakukan pada  rahang putar micrometer sekrup. Langkah-langkah pengukuran:
a.         Ketika kita akan mengukur ketebalan suatu benda dengan alat ukur micrometer sekrup, sebelum mengukur bukalah rahang putar micrometer sekrup tersebut dengan memutar rahang ke kanan dengan memakai pemutar.
b.        Masukkan benda pada rahang tetap micrometer sekrup dan ikatkan dengan pemutar agar benda tetap berada pada rahang tetap.
c.         Amatilah  angka yang ditunjukkan oleh skala utama dan skala nonius.
d.        Catatlah Hasil pengukuran micrometer sekrup berdasarkan pada angka skala utama ditambah angka pada skala nonius yang dihitung dari nol sampai dengan garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
e.         Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar





Perhatikan gambar pengukuran sebuah benda yang diukur ketebalannya dengan menggunakan micrometer sekrup.
1.      Pada skala nonius yang ditunjukkan tanda panah berwarna merah. Skala nonius dihitung mulai dari angka 0 sampai pada garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
2.      Dari hasil pengamatan tersebut, pada skala utama menunjukkan angka 13,5 mm atau  1,35 cm dihitung dari angka 13 yang ditunjukkan oleh skala utama dan menghitung garis kecil 5  langkah sebelum angka yang berimpit pada skala nonius.
3.      Perhatikan skala nonius yang berimpit dengan skala utama, dari hasil pengamatan diperoleh angka 17  pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
4.      Angka 17 tersebut di kalikan dengan tingkat ketelitian 0,01 mm sehingga diperoleh 0,17 mm.
5.      Hasil pengukuran diperoleh dari menjumlahkan hasil pengamatan pada skala utama dengan skala nonius yaitu 13,5  mm + 0,17 mm = 13,67  mm atau 1,367 cm.
6.      Ingat konversikan ( ubah)  satuan jika ingin merubah kedalam melimeter (mm) atau kedalam centimeter (cm).

I.                   Pasca Penggunaan Alat
Ø  Ketika selesai menggunakan alat ukur micrometer sekrup dalam pengukuran, lepaskan kembali benda yang diukur dengan memutar kekanan pemutar micrometer sekrup, kemudian tutup kembali rahang tetap dengan memutar kekiri agar sampai dalam keadaan semula. Masukkan micrometer sekrup kembali ke dalam kotak dan kembalikan ke Rak penyimpanan alat sesuai dengan inventaris alat. Hal ini dilakukan agar alat tidak hilang, tidak mudah rusak, dan agar dapat ditemukan dengan cepat untuk praktikum selanjutnya.




Read more...

About This Blog

  © Blogger template Shush by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP